Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
"melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Organisasi adalah sebagai alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang
Teori Kepemimpinan
1.
Teori Genetie: bahwa
penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah
dilahirkan dengan bakat pemimpin.
2.
Teori Sosial: Jika teori
genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made
and not born”. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa etiap
orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan
untuk itu.
3.
Teori Ekologis: Teori ini
merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahir nya telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, yang mana bakat tadi kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan nya untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimiliki.
Syarat-Syarat Pemimpin Yang Baik
Pengembangan kemampuan
itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang
bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri kepemimpinan.
Walaupun belum ada
kesatuan pendapat para ahli mengenaisyarat-syarat ideal yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting
adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu
bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi.
2. Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat
menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi
dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan
dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Kecakapan berkomunikasi
Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada
orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
5. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi,
dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik
kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang
dipimpinnya.
6. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak orang akan
mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah
kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai dengan kemampuan dan
wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih dahulu dengan
jelas apa yang harus dia lakukan.
7. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar kita,
ketika hal tersebut dilakukan sesungguhnya kita membangun hubungan
terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai. Karena pada dasarnya
setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka berikanlah hal itu. Orang
yang tidak pernah menghargai orang lain, jangan pernah berharap dia akan
dihargai apalagi dicintai.
8. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami, ketika orang
melihat bahwa mereka dipahami, mereka akan merasa dimotivasi dan
dipengaruhi secara positif.
9. Menjadi arah
(navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki potensi
pribadinya maka ia memerlukan arah untuk mengembangkan potensi tersebut.
Dengan mengarahkan orang lain kepada kesuksesan, tanpa kita sadari kita
pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses.
10. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah keputusan penting
maka kita harus dengan senang mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang
kepada orang lain maka kita telah meningkatkan kemampuan orang lain tanpa
menurunkan kemampuan kita.
Tipologi Kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan
disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok .
Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe
berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang
otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan
terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang
tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
4.Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini
para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki
karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik
yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya
sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan
tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering
hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib
(supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat
dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya,
Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah
seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu
terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat
digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5.Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang
paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan
ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://harpycage.blogspot.com/2013/10/arti-penting-kepemimpinan-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar